Blogger Widgets
Minggu, 05 Januari 2014

Model Self Directed Learning (SDL)

Model Self Directed Learning (SDL)

Model pembelajaran SDL merupakan salah satu model yang dilakukan oleh individu untuk dirinya sendiri dan bahwa hasil belajar maksimal diperoleh apabila siswa bekerja menurut kecepatannya sendiri, terlibat aktif dalam melaksanakan berbagai tugas belajar khusus, dan mengalami keberhasilan dalam belajar (Uno dalam Manggala, 2012). Sedangkan Sunarto (dalam Beratha, 2009) menyatakan bahwa SDL dapat diartikan sebagai usaha individu untuk melakukan kegiatan belajar secara sendiri maupun dengan bantuan orang lain berdasarkan motivasinya sendiri untuk menguasai suatu materi atau kompetensi tertentu sehingga dapat digunakannya untuk memecahkan masalah yang dijumpai di dunia nyata. Metode ini dapat membantu menyadarkan dan memberdayakan siswa bahwa belajar adalah tanggung jawab mereka sendiri, di mana proses belajar yang dilakukan berpusat pada siswa (student centered). Akibatnya siswa akan menjadi lebih aktif, termotivasi, dan yang terpenting siswa secara mandiri untuk mencari pengetahuannya.
SDL menekankan pada peran individu sebagai penanggung jawab dan pemegang kendali dalam memenuhi dan mencapai keberhasilan belajar. Rusman (dalam Astari, 2012) menyatakan bahwa belajar mandiri adalah kemampuan yang tidak banyak berkaitan dengan pembelajaran apa, tetapi lebih berkaitan bagaimana proses belajar tersebut dilaksanakan. Hiemstra (dalam Beratha, 2009) mendeskripsikan belajar mandiri sebagai berikut.
a. Setiap individu siswa berusaha meningkatkan tanggung jawab untuk mengambil berbagai keputusan dalam usaha belajarnya.
b. Belajar mandiri dipandang sebagai suatu sifat yang sudah ada pada setiap orang dan situasi pembelajar.
c.   Belajar mandiri bukan berarti memisahkan diri dari orang lain.
d. Siswa dapat mentransfer hasil belajarnya yang berupa pengetahuan dan keterampilan dalam situasi yang lain.
e. Siswa yang melakukan belajar mandiri dapat melibatkan berbagai sumber daya dan aktifitas, seperti: membaca sendiri, belajar kelompok, latihan-latihan, dialog elektronik serta kegiatan korespodensi.
f.  Peran efektif guru dalam belajar mandiri masing dimungkinkan, seperti dialog dengan siswa, pencarian sumber, mengevaluasi hasil, dan member gagasan-gagasan kreatif.
g. Beberapa institusi pendidikan sedang mengembangkan belajar mandiri menjadi program yang lebih terbuka (seperti universitas terbuka) sebagai alternatif pembelajaran yang bersifat individual dan program-program inovatif lainnya.
Menurut Hiemstra (dalam Beratha, 2009), langkah-langkah pembelajaran SDL terbagi menjadi 6 langkah yaitu:
a.       preplanning (aktivitas awal proses pembelajaran)
b.      menciptakan lingkungan belajar yang positif
c.       mengembangkan rencana pembelajaran
d.      mengidentifikasi aktivitas pembelajaran yang sesuai
e.       melaksanakan kegiatan pembelajaran dan monitoring
f.       mengevaluasi hasil belajar individu.

Aspek-aspek SDL
Menurut Gibbons (dalam Repository) aktivitas dan program SDL berdasarkan pada lima aspek dasar yang menjadi elemen penting dalam SDL, yaitu:
1.   Siswa mengontrol banyaknya pengalaman belajar yang terjadi
2.   Perkembangan keahlian
3.   Mengubah diri pada kinerja/performansi yang paling baik
4.   Manajemen diri siswa
5.   Motivasi diri dan penilaian diri
Berdasarkan aspek di atas siswa cukup memegang peran dan kendali dalam pembelajaran. Walaupun demikian bukan berarti guru tidak memiliki andil dalam pembelajaran. Dalam konteks SDL, guru mempunyai peran sebagai konsultan yang memberdayakan kemampuan belajar siswa dan membantu pebelajar dalam mengidentifikasi dan mengenali cakupan pilihan yang ada untuk mampu berbuat lebih bagi pebelajar. Di sini dituntut guru yang efektif dalam pembelajaran yang mampu menjadikan siswanya sebagai pebelajar yang mandiri. Menurut Nugraheni (dalam Beratha, 2009:28), karakteristik guru efektif antara lain mengakui dan menghargai keunikan masing-masing siswa dengan cara mengakomodasi pemikiran siswa, gaya belajar, tingkat perkembangan, kemampuan, bakat, persepsi diri, serta kebutuhan akademis dan non akademis siswa. Selanjutnya guru yang efektif akan memulai pembelajaran dengan asumsi dasar bahwa semua siswa bersedia untuk belajar dengan sebaik-baiknya.

SDL juga akan memungkinkan siswa dalam mengatur proses belajar dalam bentuk inisiatif diri, mandiri, pengaturan diri, eksplorasi diri dan kebebasan belajar untuk mencapai hasil belajar yang optimal. Dengan berbagai keunggulan yang dimiliki maka pendidikan dengan sistem pembelajaran mandiri yang harus terus dikembangkan, terutama dengan mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi yang dewasa ini berkembang dengan pesat. 
Title: Model Self Directed Learning (SDL); Written by Unknown; Rating: 5 dari 5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar