Blogger Widgets
Minggu, 05 Januari 2014

Pengaruh Iklim Sosial Terhadap Sosialisasi Anak

  Pengaruh Iklim Sosial Terhadap Sosialisasi Anak

     Pada umumnya dapat kita bedakan dua macam iklim sosial yang ekstrim, yakni iklim yang demokratis dan otokraktis seperti telah diuraikan sebelum menurut kepribadian guru. Dalam iklim demokratis anak-anak mendapat lebih banyak kebebasan untuk berkelakuan menurut kepribadian masing-masing sedangkan dalam iklim otokratis kelakuan anak dikontrol ketat oleh guru. Namun individu yang hanya dapat berbuat menurut perintah orang lain tanpa diberi kesempatan untuk memberi pertimbangannya sendiri, sukar akan berkembang menjadi manusia yang sanggup berpikir dan berdiri sendiri, bahkan sulit menjalankan peranannya dengan baik dalam iklim demokrasi.
     Apakah pengaruh iklim otokratis atau demokratis terhadap anak ? Penelitan mengenai masalah ini pernah dilakuakan oleh kurt Lewin dan Ronald Lippitt itu pada tahun 1939. Mereka memilih dua kelompok, yang satu ditempatkan di bawah pimpinan yang otokratis dan yang satu lagi di bawah pemimpin demokratis. Berdasarkan percobaan pada kedua kelompok itu mereka mengambil beberapa kesimpulan antara lain :
1. Dalam iklim otokratis lebih banyak dikeluarkan kecaman tajam yang bersifat pribadi, sedangkan dalam iklim demokratis terdapat suasana kerja sama, pujian terhadap sesame teman, saran-saran konstruktif dan kesedihan menerima buah pikiran orang lain.
2. Dalam iklim otokratis lebih ditonjolkan diri sendiri soal “aku”, sedangkan dalam suasana demokratis terasa ke-“kita”an.
3. Dalam suasana otokratis, adanyapimpinan yang kuat menghalangi orang lain untuk memegang pemimpin, sedangkan dalam iklim demokratis beda status sosial pemimpin dan yang dipimpin kecil sekali, sehinggapada suatu saat setiap orang mudah memegang kepemimpinan dalam hal ia memiliki kelebihan.
4. Individualitas murid dapat berkembang dalam iklim demokratis, sedangkan perkembangannya tertekan dalam suasana otokratis karena setiap murid mempunyai status yang rendah tanpa dapat mengembangkan individualitasnya.
5. Dalam iklim otokratis tindakan kelompok bukan tertuju kepada pemimpin melainkan terhadap salah seorang murid sebab murid mudah dijadikan kambing hitam: secara potensial setiap murid dapat menjadi saingan atau lawan murid lainnya.
Lewin (dalam Nasution, 1983:136) berpendapat bahwa iklim sosial dalam hidup anak sama pentingnya dengan udara yang dihirupnya. Hubungan dengan orang-orang lain  dan statusnya dalam kelompok merupakan faktor-faktor yang paling penting dalam menentukan apakah ia merasa aman atau tidak. Maka karena itu kelompok dan kebudayaan di mana anak itu hidup sangat menentukan kelakuan dan wataknya.
Menurut Lewin, Pipit, dan peneliti lain iklim demokratis lebih serasi untuk penyesuaian sosial yang memuaskan, memberi kesempatan yang lebih bebas untuk mengekspresikan individualitas, memupuk suasana kerja sama, mengurangi rasa ketegangan, persaingan dan permusuhan serta memupuk rasa aman dan tentram. Pendirian ini bertentangan dengan pendapat yang mengatakan bahwa orang merasa aman dalam kelompok otokratis di mana setiap orang mempunyai peranan yang jelas.
Bagi kesejahteraan rohani iklim demokratis lebih menguntungkan daripada iklim otokratis. Suasana otokratis timbul bila guru terlampau mendominasi kelas dan iklim yang demikian merusak penyesuaian diri yang sehat. Dalam iklim demokrati anak-anak kerjasama, bergotong royong dan bukan bersaing dan salih bermusuhan.
Kelakuan demokratis harus dipelajari. Mempelajari sikap demokratis memerlukan waktu yang lebih banyak bila anak-anak telah mengalami iklim otokratis. Makin lama anak itu hidup dalam suasana otokratis makin sulit baginya untuk mempelajari sikap demokratis. Demokratis harus dipelajari sedangkan otokratis dapat dipaksakan atas.
Kelakuan anak dibentuk menurut corak kelakuan kelompok atau iklim kelompok tempat ia berada. Iklim kelompok banyak ditentukan oleh guru atau pemimpin. Oleh sebab pemimpin atau guru ada bersifat demokratis da nada pula yang otokratis, maka murid tiap kali akan beralih dari iklimk demokratis ke iklim otokratis setiap kali gurunya berganti.

Iklim otokratis dianggap lebih serasi untuk mencapai prestasi akademis yang diutamakan oleh sekolah “tradisional”, sedangkan sekolah yang “progresif” lebih mengutamakan perkembangan kepribadian anak yang dianggap lebih mungkin tercapai dalam suasana demokratis. Dapat pula dipersoalkan apakah prestasi akademis memang hanya diperoleh dalam iklim otokratis atau dapat juga dicapai dalam iklim demokratis. 
Title: Pengaruh Iklim Sosial Terhadap Sosialisasi Anak; Written by Unknown; Rating: 5 dari 5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar