Blogger Widgets
Minggu, 05 Januari 2014

Sekolah sebagai suatu birokrasi

Sekolah sebagai suatu birokrasi

Birokrasi merupakan rasional efesiensi organisasi yang setiap anggotanya hanya bertanggung jawab pada tugas yang dipegangnya dan dia mampu (kompeten) untuk melakukannya.
Menurut Ronald B. Covin (dalam eddy Tukijan, 2010:3.12) bahwa birokrasi itu merupakan istilah yang pegorative (tidak disukai atau buruk) dan terlintas kesan sebagai suatu yang tidak efesien atau organisasi yang tidak praktis. Hal ini diperkuat oleh Jeanne H. Ballantina (dalam eddy Tukijan, 2010:3.12)  dalam Bahar antar lain bahwa : 1. Tidak responsive terhadap perubahan yang cepat, 2. Tidak menimbulkan kreatifitas, 3. Hanya terpusat pada kekuasaan social yang dipegangnya dan sering berada/dilakukan oleh pemimpin yang lazim. Dari kedua pendapat tersebut diatas , memberikan gambaran bahwa birokrasi merupakan hal yang negative, sebab dengan birokrasi maka pelayanan organisasi tidak cepat, harus mengikuti ketentuan yang baku dan kepemimpinanya terpusat atau dikendalikan oleh seorang pemimpin. Hal-hal tersebut tidak sepenuhnya benar, sebab dengan birokrasi kepemimpinan terkontrol, dan apabila ada kesalahan menjadi tanggung jawab seorang pemimpin.
Ciri-ciri birokrasi antara lain :
1.      Organisasi yang terpisah dan mempunyai banyak staf.
2.      Tingkatan organisasi yang teratur dan tersusun rapi baik dari bentuk maupun pembagian kerjanya.
3.      Ada peraturan yang mengatur tata cara pelaksanaan birokrasi baik ke dalam maupun ke luar.
4.      Status individu terdapat dalam birokrasi misalnya harus memahami dan melaksanakan peraturan atau cara kerja birokrasi.
5.      Mempunyai jalur komunikasi formal baik ke dalam maupun ke luar.
Menurut Max Weber (dalam Eddy Tukijan, 2010:3.14) ciri organisasi dengan tipe ideal yaitu :
1.      Devision of labort securitment and promotion policies
Guru maupun petugas administrasi mempunya tugas masing-masing baik disekolah maupun dirumah, karena masing-masing telah mengerjakan secara rutin pekerjaannya, maka dia ahli di bidangnya.
2.      Hirearchical system of authority
Jenjang atau tingkatan kepemimpinan sekolah berturut-turut yakni
1.      Dewan Penasehat/Penyantun
2.      Pengawas
3.      Kepala Sekolah
4.      Guru
5.      Murid/Siswa
Masing-masing tingkatan ini mempunyai tugas dan tanggung jawab yang berbeda, dengan sendirinya mempunyai jalur komunikasi yang berbeda pula. Contohnya Guru memanggil murid dengan nama panggilan sehari-hari misalnya Alex, Roi atau Pur berbeda jika memanggil dengan kata ganti kamu, anda, engkau. Dengan menggunakan nama panggilan maka anak akan merasa lebih dekat dengan Guru. Apabila anak merasa asing maka mempengaruhi kelancaran komunikasi dengan demikian hirarki kepemimpinan tidak berjalan dengan lancar.
3.      Ruler, Regulation and Procedures
Setiap sekolah mempunyai peraturan tersendiri, seperti siswa yang terlambat harus melapor kepada Guru piket dan menandatangani kartu terlambat, memakai seragam sekolah, rambut pria tidak boleh panjang. Ketentuan ketentuan tersebut disosialisasikan dengan peraturan. Peraturan ini dicetak sedemikian rupa dan ditempelkan pada papan pengumuman sehingga dapat dibaca setiap saat, dan bahkan gurumenempelkan pada buku pegangan guru supaya dapat mengingatkan siswa yang melanggar peraturan. Demikian pula ada lembaga sekolah yang menanamkan kedisiplinan melalui kehadiran. Semua siswa dan Guru tidak  boleh terlambat masuk sekolah sebab pagar sekolah sudah ditutup.
4.      Formalized and Effectively Neutral Role Relationship
Apabila seorang memegang posisi tertentu dalam organisasi birokrasi. Jikalau terjadi pengabaian terhadap satu peranan maka akan menimbulkan masalah dalam suatu organisasi. Oleh karenanya hubungan yang terjadi di sekolah harus netral, artinya terjadinya saling pengertian antara murid dan guru saling memahami, berinteraksi dan lain-lain.
5.      Relationaly of the Total Organization
Kecendrungan administrasi organisasi adalah untuk mencoba dan mencari alat yang paling efisien dalam rangka menghasilkan suatu fungsi. Begitu juga halnya dengan sekolah yaitu berusaha untuk mencapai tingkat efesiensi yang sedemikian rupa.
6.      Position Belong Organization

Ada kepala sekolah yang akan pensiun dia seorang kepala sekolah yang dikenal popular. Teman-teman dan murid menyenanginya sebentar lagi akan diganti dengan yang lebih muda, tentu kepala sekolah yang baru akan membawa suasana baru pula. Apakah kepala sekolah yang baru ini akan popular? Tentu belum tentu karena masing-masing orang mempunyai kaunikan tersendiri dalam memimpin. Hal ini dipengaruhi seseorang dalam suatu organisasi.
Title: Sekolah sebagai suatu birokrasi; Written by Unknown; Rating: 5 dari 5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar