Macam-macam Studi Korelasional
Studi Hubungan
Studi hubungan adalah suatu usaha memperoleh pemahaman fakto-faktor atau variabel yang berhubungan dengan variabel yang kompleks, seperti hasil belajar akademik, motivasi, dan konsep diri. Variabel yang diketahui tidak berhubungan dapat dieliminasi dari perhatian/ pertimbangan selanjutnya. Identifikasi variabel yang berhubungan membantu beberapa tujuan utama. Pertama, studi demikian memberikan arah untuk melanjutkan studi kausal-komparatif atau eksperimental. Studi eksperimental mahal dalam lebih dari satu cara, studi korelasional merupakan cara yang efektif mengurangi studi eksperimental yang tidak menguntungkan dan menyarankan seuatu yang secara potensial produktif. Dalam studi kausal-komparatif dan eksperimenatal, peneliti juga berkonsentrasi terhadap pengontrolan variabel selain variabel bebas yang mungkin berhubungan dengan performansi pada variabel terikat. Dengan kata lain, peneliti mencoba mengidentifikasi variabel yang berhubungan dengan variabel terikat dan menyingkirkan pengaruhnya yang tidak akan bercampur dengan variabel bebas. Studi hubungan membantu peneliti mengidentifikasi variabel-variabel seperti itu untuk mengontrolnya dan selanjutya menyelidiki pengaruh variabel yang sesungguhnya. Jika anda tertarik dalam membandingkan keefektifan metode yang berbeda dari pengajaran membaca untuk kelas I, misalnya anda barangkali ingin mengontrol perbedaan awal dalam kesiapan membaca.
Studi Prediksi
Jika dua variabel mempunyai hubungan yang signifikan, skor pada suatu variabel dapat digunakan untuk memprediksikan skor pada variabel yang lain. Peringkat SMA sebagai contoh dapat digunakan untuk memprediksikan peringkat I perguruan tinggi. Variabel yang menjadi dasar pembuatan prediksi diacu sebagi prediktor dan variabel yang diprediksikan diacu sebagai kriteria. Studi prediksi sering dilakukan untuk memudahkan pengambilan kesimpulan mengenai inividu atau membantu pemilihan individu. Studi prediksi juga dilakukan untuk menguji hipotesis teoritis mengenai variabel yang dipercaya menjadi prediktor suatu kriteria dan untuk menentukan validitas prediktif instrumen pengukurn individual. Sebagai contoh, hasil studi prediksi digunakan untuk mmprediksikan level kesuksesan yang mungkin dicapai individu dalam mata pelajaran tertentu, seperti ajabar pada tahun pertama untuk memprediksikan dalam bidang studi mana seseorang individu mungkin paling sukses. Dengan demikian, hasil studi prediksi digunakan oleh sejumlah kelompok disamping para peneliti, seperti konsultan dan personil perizinan. Jika beberapa variabel prediktor masing-masing mempunyai hubungan dengan suatu variabel kriteria, prediksi yang didasarkan pada kombinasi beberapa faktor, seperti peringkat di SMA, rangking dalam peringkat kelas, dan skor pada ujian masuk perguruan tinggi. Walaupun terdapat beberapa perbedaan utama antara studi prediksi dan studi hubungan, keduanya melibatkan penentuan hubungan antara sejumlah variabel yang diidentifikasi dan variabel kompleks.
Korelasi dan Kausalitas
Penelitian korelasional mengacu pada studi yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan antarvariabel melalui penggunaan statistik korelasional (r). Kuadrat dari koefisien korelasi menghasilkan varians yang dijelaskan (r-square). Suatu hubungan korelasional antara dua variabel kadang-kadang merupakan hasil dari sumber lain, jadi kita harus hati-hati dan ingat bahwa korelasi tidak harus menjelaskan sebab dan akibat. Jika suatu hubungan yang kuat ditemukan antara dua variabel, kausalitas dapat diuji melalui penggunaan pendekatan eksperimental. (Lamar, dalan Emzir, 2009: 47).
Berbagai rancangan penelitian korelasional didasarkan pada asumsi bahwa realitas lebih baik dideskripsikan sebagai suatu jaringan timbal balik dan penginteraksian daripada hubungan kausal. Sesuatu mempengaruhi dan dipengaruhi oleh sesuatu yang lain. Jaringan hubungan ini tidak linear, seperti dalam penelitian eksperimental. (Davis, dalam Emzir, 2009: 47).
Dengan demikian, dinamika suatu sistem (bagaimana setiap bagian dari keseluruhan sistem mempengaruhi setiap bagian yang lain) lebih penting dari kausalitas. Sebagai suatu kaidah, rancangan korelasional tidak mengindikasikan kausalitas. Walaupun, beberapa rancangan korelasional seperti analisis jalur (path analysis) dan rancangan panel lintas-akhir (cross-lagged panel designs) membolehkan pernyataan-pernyataan kausal. Penelitian korelasional adalah kuantitaif.
asal copas jadi berantakan...
BalasHapus